PENGEMBANGAN
PENCAK SILAT MELALUI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SEKOLAH
DI
SUSUN OLEH:
NAMA : M. NAMIOKI R.
NIM
: 15601241007
PRODI
: PJKR 2015
KELAS
:
A
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
Jalan Colombo Nomor 1 Yogyakarta 55281 Telepon
(0274) 586168
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT
yang senantiasa melimpahkan rahmat,
taufiq dan hidayah-Nya ,
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini sebagai
tugas makalah Keterampilan Dasar Pencak Silat.
Dalam
penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa tanpa bantuan
dari berbagai pihak
tidak mungkin terselesaikan, untuk
itu atas segala bantuan
yang telah diberikan
hingga selesainya makalah
ini kami ucapkan terimakasih kepada:
1.
Bapak Ir.Soekarno selaku Presiden pertama dan
Proklamator Bangsa Indonesia
2.
Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. selaku
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta
3.
Ibu Nur Rokhmah M.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah
Keterampilan Dasar Pencak Silat
Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi yang membacanya, sekali lagi kami ucapkan
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis
DAFTAR
ISI
halaman
HALAMAN JUDUL
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR
ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Rumusan Masalah
1
C.
Tujuan Makalah
1
BAB II PEMBAHASAN
2
A. Apa
itu Pencak Silat
2
B. Apa
Tujuan Siswa Perlu Diberikan Materi Pencak Silat
2
C. Bagaimana
Cara Mengembangkan Pencak Silat Di Sekolah
3
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Masyarakat
Indonesia di identikan dengan masyarakat yang mempunyai nilai rasa gotong
royong yang tinggi karena mereka hidup bermasyarakat. Disamping memiliki nilai
rasa gotong royong yang tinggi, masyarakat Indonesia juga memiliki sifat atau
sikap untuk mempertahankan atau melindungi diri sendiri dan orang lain yang
berada disekitarnya guna terhindar dari bahaya yang mengintai disekelilingnya.
Maka dari itu, setiap kelompok atau individu dibutuhkan keterampilan untuk
membela diri. Pencak silat merupakan seni atau keterampilan bela diri yang
secara turun temurun dipelajari masyarakat Indonesia sebagai budaya dan juga
sebagai bekal untuk mempertahankan atau membela diri.
Dalam
pembelajaran sekolah terutama materi penjas, jarang sekali kita temui guru
penjas yang memberikan materi keterampilan bela diri seperti pencak silat ini.
Banyak guru penjas yang beralasan belum menguasai betul keterampilan pencak
silat sehingga tidak memberikan materi keterampilan pencak silat kepada anak
didiknya. Padahal yang dinamakan penjas yaitu suatu kegiatan keseluruhan dari
tubuh melalui kegiatan fisik yang dipilih meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan guna memperoleh kebugaran jasmani.
Oleh
karena itu perlu dikembangkan lagi tentang materi keterampilan pencak silat
pada mata pelajaran penjas di sekolah. Melalui kegiatan ekstrakulikuler yang
diadakan sekolah guna menunjang prestasi anak didiknya yang memiliki minat dan
bakatnya pada olahraga pencak silat yang berpotensi menjadikan siswanya
mendapat juara dibidang olahraga pencak silat.
B.
RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang akan dibahas
pada Pengembangan Pencak Silat Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler di Sekolah
diantaranya:
1. Apa
itu pencak silat?
2. Apa
tujuan siswa perlu diberikan materi pencak silat?
3. Bagaimana
cara mengembangkan pencak silat di sekolah?
C.
TUJUAN MAKALAH
1. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Dasar Pencak Silat
2. Untuk
megetahui bagaimana pengembangan pencak silat di sekolah
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Apa
itu Pencak Silat
Istilah Pencak Silat sebagai seni bela diri
bangsa Indonesia, merupakan kata majemuk dari hasil keputusan seminar Pencak
Silat tahun 1973 di Tugu Bogor. Sedangkan definisi Pencak Silat selengkapnya
dibuat oleh Pengurus Besar IPSI bersama BAKIN pada tahun 1975, sebagai berikut
: Pencak Silat adalah hasil budaya Indonesia untuk membela/mempertahankan
eksistensi (kemandirian dan integritas manunggalnya) terhadap lingkungan/alam
sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna peningkatan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pencak Silat sebagai hasil krida budi atau karya
pengolahan akal, kehendak dan rasa yang dilandasi kesadaran akan kodrat manusia
sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, terdiri
dari aspek yang merupakan satu kesatuan utuh dan bulat, yakni aspek mental
spiritual, beladiri, seni dan olahraga. Keempat aspek tersebut baik
masing-masing maupun sebagai kesatuan mengandung materi pendidikan yang
menyangkut sifat dan sikap ideal, yakni sifat dan sikap yang menjadi
idaman bagi hidup pribadi, hidup di masyarakat dan hidup beragama.
2. Apa
tujuan siswa perlu diberikan materi pencak silat
Pencak Silat mengandung empat aspek. Tiap-tiap aspek Pencak Silat menggambarkan tujuan, satu sama lain
merupakan satu kesatuan. Keempat aspek tersebut yang mendasari pengembangan
Pencak Silat menjadi 4 tujuan, yakni :
a.
Pencak Silat sebagai pendidikan mental-spiritual siswa
Pencak Silat juga merupakan suatu
sarana yang ampuh untuk pembinaan mental spiritual, terutama untuk mewujudkan
budi pekerti yang luhur. Pencak Silat telah menunjukkan jati
dirinya dan telah terbukti membentuk karakter dan kepribadian yang kokoh bagi para pengikutnya. Tidak
hanya pembinaan terhadap aspek olahraganya, seni dan bela diri semata-mata,
melainkan dapat mengembangkan watak luhur, sikap kesatria, percaya
diri sendiri dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sentuhan pencak silat yang
dilaksanakan dalam dunia pendidikan yang dimulai dari tingkat dasar akan
sangat membantu pembentukan kader bangsa yang berjiwa patriotik,
berkpribadian luhur, disiplin dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan
tugas ini berada dipundak para
guru pada umumnya , khususnya guru
Pendidikan Jasmani.
Pencak Silat bertujuan untuk mengembangkan
aspek akhlak rohani (pendidikan mental spiritual):
-
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur
-
Tenggang rasa, percaya diri sendiri dan berdisiplin
-
Cinta bangsa dan tanah air
-
Persaudaraan, pengendalian diri dan tanggung jawab
sosial
-
Solidaritas sosial, mengejar
kemampuan serta membela kejujuran, kebenaran dan keadilan.
b.
Pencak Silat sebagai bela diri siswa di dunia luar
sekolah
Indonesia terdiri dari berbagai suku
bangsa dengan karateristik biologis, sosial dan kebudayaan yang berbeda, namun
mereka memiliki tradisi mempelajari Pencak Silat sebagai alat membela diri
ancaman alam, binatang maupun manusia.
Pencak Silat sebagai bela diri siswa
di dunia luar sekolah bertujuan untuk mengembangkan aspek bela diri, yaitu
terampil dalam gerak efektif untuk menjamin kesempatan/kesiapsiagaan fisik dan
mental yang dilandasi sikap kesatria, tanggap dan mengendalikan diri. Hal ini
berarti adanya kewajiban untuk:
-
Berani menegakkan
kejujuran, kebenaran dan keadilan
-
Tahan uji
dan tabah didalam menghadapi cobaan dan godaan
-
Tangguh/ulet
dan dapat mengembangkan kemampuan di dalam melakukan usaha
-
Tanggap,
peka, cermat, dan tepat di dalam menelaah permasalahan yang dihadapi maupun
dalam megatasinya
-
Selalu
melaksanakan “ilmu padi” dan menjauhkan diri dari sikap dan prilaku
sombong atau takabur
-
Menggunakan
keterampilan gerak efektifnya dalam perkelahian hanya karena keadaan terpaksa
untuk keselamatan diri dan harga diri menurut ukuran objektif serta keselamatan
bangsa dan Negara.
c.
Pencak Silat sebagai seni
Pada dasarnya Pencak Silat dapat
juga dikatakan sebagai Pencak silat bela diri yang indah. Pada saat diperlukan,
pencak silat seni dapat difungsikan kembali ke asalnya menjadi pencak silat
bela diri. Hal tersebut disebabkan karena pencak silat seni memiliki
struktur yang sama dengan pencak silat bela diri. Struktur tersebut meliputi
teknik-teknik sikap pasang, gerak langkah, serangan dan belaan sebagai satu
kesatuan.
Bela diri Pencak silat bertujuan
juga untuk dapat mengembangkan aspek seni, yaitu terampil dalam gerak yang
serasi dan menarik dilandasi rasa cinta kepada budaya bangsa. Hal ini berarti
kesadaran untuk :
-
Mengembangkan
Pencak silat sebagai budaya bangsa Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai
luhur guna memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal rasa harga diri dan
kebanggaan nasional serta memperkokoh jiwa kesatuan
-
Mengembangkan
nilai Pencak silat yang diarahkan pada penerapan nilai-nilai kepribadian
berlandaskan Pancasila
-
Mencegah
penonjolan secara sempit nilai-nilai Pencak silat yang bersifat aliran dan
kedaerahan
-
Menanggulangi
pengaruh kebudayaan asing yang negatif
-
Mampu menyaring dan menyerap nilai-nilai budaya dari
luar yang positif dan memang diperlukan bagi pembaharuan dalam proses
pembangunan.
d.
Pencak Silat sebagai olahraga
Pencak silat olahraga bertujuan
untuk mengembangkan aspek olahraga, yaitu terampil dalam gerak efektif untuk
menjamin kesehatan jasmani dan rohani yang dilandasi hasrat hidup sehat. Hal
ini berarti kesadaran untuk:
-
Berlatih dan
melaksanakan olahraga Pencak silat sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari
-
Selalu
menyempurnakan prestasi jika latihan dan pelaksanaan olahraga tersebut
berbentuk pertandingan
-
Menjunjung
tinggi sportivitas.
3. Bagaimana cara
mengembangkan pencak silat di sekolah
Dalam
mengembangkan pencak silat di sekolah dapat dilakukan dengan beberapa cara,
salah satunya melalui kegiatan ekstrakulikuler yang diadakan di sekolah jejang
SD, SMP maupun SMA. Kegiatan ekstrakulikuler ini menjadi wadah bagi siswa yang
memiliki keterampilan dan potensi untuk dapat mengembangkan lebih jauh dan
lebih matang lagi sehingga dapat memperoleh hasil yang diinginkan. Untuk pemula
di jenjang Sekolah Dasar perlu diberikan dulu permainan dalam pencak silat guna
membentukan sikap dan gerak yang sifatnya mengajarkan mereka agar tidak takut dan menjadi tertarik untuk
mempelajari keterampilan pencak silat. Permainan yang dimaksud sebagai berikut
:
a. Permainan
kupu-kupu terbang kian kemari
Permainan
ini menggambarkan dari posisi sikap brdiri, sikap salam, sikap memusatkan diri dalam
pencak silat, caranya sebagai berikut :
-
Anak-anak
lari bertebaran bebas kesana kemari
-
Anak-anak
merentangkan tangan ke atas sambil berputar-putar ke kiri atau ke kanan dengan
kedua kaki jinjit
-
Kedua tangan
dirapatkan diatas kepala
-
Seperti
sikap poin c, terus tangan diturunkan ke depan dada seraya kepala
ditundukkan seolah-olah seperti kupu-kupu yang hingap pada bunga dan menghisap
madunya
-
Gerakan
tersebut diatas dilakukan berulang-ulang.
b.
Permainan kereta dorong
Permainan
ini untuk melatih kekuatan otot tangan untuk gerakan pukulan secara
keseluruhan, caranya sebagai berikut :
-
Siswa
berpasangan dimana satu berdiri tegak posisi kangkang (A Memegang kedua kaki
teman pasangannya B)
-
B dalam
posisi merangkak menghadap ke depan dan kedua kakinya dipegang oleh kawannya
yang berdiri (A)
-
Gerakan : A
mendorong B maju sampai batas yang telah ditentukan misalnya 5 meter. Selanjutnya
dilakukan secara bergantian
-
Posisi
berpasangan seperti poin a, selanjutnya berlomba mendorong sampai batas yang
ditentukan (8 meter)
-
Posisi
seperti poin b, kemudian kedua kelompok pasangan saling berhadapan. Selanjut
saling berusaha merobohkan dengan cara mengait atau menarik tangan lawanya.
Bagi yang terjatuh dinyatakan kalah.
c. Permainan
putri berhias
Permainan
ini untuk melatih pukulan dan tangkisan serta pola langkah yang baik, caranya
sebagai berikut :
-
Langkah kaki
kiri ke depan disertai dengan tangkisan depan seolah-olah putri sedang memegang
cermin
-
Tangan kanan
melakukan pukulan pedang samping diteruskan ke belakang seolah-olah putri
mengambil sisir dan menyisir rambutnya
-
Maju kaki
kanan diikuti dengann pukulan ke arah pelipis seolah-olah putri mengibaskan
selendangnya
-
Kaki kiri
silang maju dengan kaki semblewah seolah-olah putri sedang berfose
-
Gerakan
diatas dilakukan secara terus menerus, sampai gerakan Anak baik dan
benar.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pencak Silat
adalah hasil budaya Indonesia untuk membela/mempertahankan eksistensi
(kemandirian dan integritas manunggalnya) terhadap lingkungan/alam sekitarnya
untuk mencapai keselarasan hidup guna peningkatan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pencak Silat sebagai hasil krida budi atau karya pengolahan akal, kehendak
dan rasa yang dilandasi kesadaran akan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi
dan makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, terdiri dari aspek yang
merupakan satu kesatuan utuh dan bulat, yakni aspek mental spiritual, beladiri,
seni dan olahraga.
Pencak Silat
mengandung empat aspek.
Tiap-tiap aspek Pencak Silat menggambarkan tujuan, satu sama lain merupakan
satu kesatuan. Keempat aspek tersebut yang mendasari pengembangan Pencak Silat
menjadi 4 tujuan, yakni : Pencak Silat sebagai pendidikan
mental-spiritual siswa, Pencak Silat sebagai bela diri siswa di dunia
luar sekolah, Pencak Silat sebagai seni, dan Pencak Silat sebagai olahraga.
Dalam mengembangkan pencak silat di sekolah dapat
dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya melalui kegiatan ekstrakulikuler
yang diadakan di sekolah jejang SD, SMP maupun SMA. Untuk pemula di jenjang
Sekolah Dasar perlu diberikan dulu permainan dalam pencak silat guna
membentukan sikap dan gerak yang sifatnya mengajarkan mereka agar tidak takut dan menjadi tertarik untuk
mempelajari keterampilan pencak silat. Permainan yang dimaksud diantaranya : permainan kupu-kupu terbang kian kemari,
permainan kereta dorong, dan permainan
putri berhias.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar