Kamis, 18 Mei 2017

MAKALAH KETERAMPILAN DASAR PENCAK SILAT

PENGEMBANGAN PENCAK SILAT MELALUI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SEKOLAH





DI SUSUN OLEH:
NAMA                        : M. NAMIOKI R.
NIM                            : 15601241007
PRODI                        : PJKR 2015
KELAS                       : A


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Jalan Colombo Nomor 1 Yogyakarta 55281 Telepon (0274) 586168
Fax (0274) 541242, Laman : uny.ac.id Email : akademik@uny.ac.id






KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa  melimpahkan  rahmat,  taufiq  dan  hidayah-Nya ,  sehingga kami dapat  menyelesaikan  penulisan  makalah  ini  sebagai  tugas makalah Keterampilan Dasar Pencak Silat.
Dalam  penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa  tanpa bantuan  dari  berbagai  pihak  tidak mungkin terselesaikan, untuk  itu  atas segala  bantuan  yang  telah  diberikan  hingga  selesainya  makalah  ini  kami  ucapkan terimakasih kepada:

1.      Bapak Ir.Soekarno selaku Presiden pertama dan Proklamator Bangsa Indonesia
2.      Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta
3.      Ibu Nur Rokhmah M.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Keterampilan Dasar Pencak Silat

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi yang membacanya, sekali lagi kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.


                                                                                                                        Penulis












DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A.    Latar Belakang Masalah 1
B.     Rumusan Masalah 1
C.     Tujuan Makalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A.    Apa itu Pencak Silat 2
B.     Apa Tujuan Siswa Perlu Diberikan Materi Pencak Silat 2
C.     Bagaimana Cara Mengembangkan Pencak Silat Di Sekolah 3
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA













BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Masyarakat Indonesia di identikan dengan masyarakat yang mempunyai nilai rasa gotong royong yang tinggi karena mereka hidup bermasyarakat. Disamping memiliki nilai rasa gotong royong yang tinggi, masyarakat Indonesia juga memiliki sifat atau sikap untuk mempertahankan atau melindungi diri sendiri dan orang lain yang berada disekitarnya guna terhindar dari bahaya yang mengintai disekelilingnya. Maka dari itu, setiap kelompok atau individu dibutuhkan keterampilan untuk membela diri. Pencak silat merupakan seni atau keterampilan bela diri yang secara turun temurun dipelajari masyarakat Indonesia sebagai budaya dan juga sebagai bekal untuk mempertahankan atau membela diri.
Dalam pembelajaran sekolah terutama materi penjas, jarang sekali kita temui guru penjas yang memberikan materi keterampilan bela diri seperti pencak silat ini. Banyak guru penjas yang beralasan belum menguasai betul keterampilan pencak silat sehingga tidak memberikan materi keterampilan pencak silat kepada anak didiknya. Padahal yang dinamakan penjas yaitu suatu kegiatan keseluruhan dari tubuh melalui kegiatan fisik yang dipilih meningkatkan dan mengembangkan kemampuan guna memperoleh kebugaran jasmani.
Oleh karena itu perlu dikembangkan lagi tentang materi keterampilan pencak silat pada mata pelajaran penjas di sekolah. Melalui kegiatan ekstrakulikuler yang diadakan sekolah guna menunjang prestasi anak didiknya yang memiliki minat dan bakatnya pada olahraga pencak silat yang berpotensi menjadikan siswanya mendapat juara dibidang olahraga pencak silat.

B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang akan dibahas pada Pengembangan Pencak Silat Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler di Sekolah diantaranya:
1.      Apa itu pencak silat?
2.      Apa tujuan siswa perlu diberikan materi pencak silat?
3.      Bagaimana cara mengembangkan pencak silat di sekolah?


C.     TUJUAN MAKALAH
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Dasar Pencak Silat
2.      Untuk megetahui bagaimana pengembangan pencak silat di sekolah
BAB II
PEMBAHASAN

1.      Apa itu Pencak Silat
Istilah Pencak Silat sebagai seni bela diri bangsa Indonesia, merupakan kata majemuk dari hasil keputusan seminar Pencak Silat tahun 1973 di Tugu Bogor. Sedangkan definisi Pencak Silat selengkapnya dibuat oleh Pengurus Besar IPSI bersama BAKIN pada tahun 1975, sebagai berikut : Pencak Silat adalah hasil budaya Indonesia untuk membela/mempertahankan eksistensi (kemandirian dan integritas manunggalnya) terhadap lingkungan/alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna peningkatan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pencak Silat sebagai hasil krida budi atau karya pengolahan akal, kehendak dan rasa yang dilandasi kesadaran akan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, terdiri dari aspek yang merupakan satu kesatuan utuh dan bulat, yakni aspek mental spiritual, beladiri, seni dan olahraga. Keempat aspek tersebut baik masing-masing maupun sebagai kesatuan mengandung materi pendidikan yang menyangkut sifat dan sikap ideal, yakni sifat dan sikap yang menjadi idaman  bagi hidup pribadi, hidup di masyarakat dan hidup beragama.

2.      Apa tujuan siswa perlu diberikan materi pencak silat
Pencak  Silat mengandung empat aspek. Tiap-tiap aspek Pencak Silat menggambarkan tujuan, satu sama lain merupakan satu kesatuan. Keempat aspek tersebut yang mendasari pengembangan Pencak Silat menjadi 4 tujuan, yakni :
a.       Pencak Silat sebagai pendidikan mental-spiritual siswa
Pencak Silat juga merupakan suatu sarana yang ampuh untuk pembinaan mental spiritual, terutama untuk mewujudkan budi pekerti yang luhur. Pencak Silat telah menunjukkan jati dirinya  dan telah terbukti membentuk karakter dan kepribadian yang kokoh bagi para pengikutnya. Tidak hanya pembinaan terhadap aspek olahraganya, seni dan bela diri semata-mata, melainkan  dapat mengembangkan watak luhur, sikap kesatria, percaya diri sendiri dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sentuhan pencak silat yang dilaksanakan dalam dunia pendidikan yang dimulai dari tingkat dasar akan sangat  membantu pembentukan kader bangsa yang berjiwa patriotik, berkpribadian luhur, disiplin dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan tugas ini berada dipundak para guru pada umumnya , khususnya guru Pendidikan Jasmani.


Pencak Silat bertujuan untuk mengembangkan aspek akhlak rohani (pendidikan mental spiritual):
-          Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur
-          Tenggang rasa, percaya diri sendiri dan berdisiplin
-          Cinta bangsa dan  tanah air
-          Persaudaraan, pengendalian diri dan tanggung jawab sosial
-          Solidaritas sosial, mengejar kemampuan serta membela kejujuran, kebenaran dan keadilan.

b.      Pencak Silat sebagai bela diri siswa di dunia luar sekolah
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan karateristik biologis, sosial dan kebudayaan yang berbeda, namun mereka memiliki tradisi mempelajari Pencak Silat sebagai alat membela diri ancaman alam, binatang maupun manusia.
Pencak Silat sebagai bela diri siswa di dunia luar sekolah bertujuan untuk mengembangkan aspek bela diri, yaitu terampil dalam gerak efektif untuk menjamin kesempatan/kesiapsiagaan fisik dan mental yang dilandasi sikap kesatria, tanggap dan mengendalikan diri. Hal ini berarti adanya kewajiban untuk:
-          Berani  menegakkan kejujuran, kebenaran dan keadilan
-          Tahan uji dan tabah didalam menghadapi cobaan dan godaan
-          Tangguh/ulet dan dapat mengembangkan kemampuan di dalam melakukan usaha
-          Tanggap, peka, cermat, dan tepat di dalam menelaah permasalahan yang dihadapi maupun dalam megatasinya
-          Selalu melaksanakan “ilmu padi” dan menjauhkan diri  dari sikap dan prilaku sombong atau takabur
-          Menggunakan keterampilan gerak efektifnya dalam perkelahian hanya karena keadaan terpaksa untuk keselamatan diri dan harga diri menurut ukuran objektif serta keselamatan bangsa dan Negara.

c.       Pencak Silat sebagai seni
Pada dasarnya Pencak Silat dapat juga dikatakan sebagai Pencak silat bela diri yang indah. Pada saat diperlukan, pencak silat seni dapat difungsikan kembali ke asalnya menjadi pencak silat bela diri. Hal tersebut disebabkan  karena pencak silat seni memiliki struktur yang sama dengan pencak silat bela diri. Struktur tersebut meliputi teknik-teknik sikap pasang, gerak langkah, serangan dan belaan sebagai satu kesatuan.
Bela diri Pencak silat bertujuan juga untuk dapat mengembangkan aspek seni, yaitu terampil dalam gerak yang serasi dan menarik dilandasi rasa cinta kepada budaya bangsa. Hal ini berarti kesadaran untuk :
-          Mengembangkan Pencak silat sebagai budaya bangsa Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai luhur guna memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal rasa harga diri dan kebanggaan nasional serta memperkokoh jiwa kesatuan
-          Mengembangkan nilai Pencak silat yang diarahkan pada penerapan nilai-nilai kepribadian berlandaskan Pancasila
-          Mencegah penonjolan secara sempit nilai-nilai Pencak silat yang bersifat aliran dan kedaerahan
-          Menanggulangi pengaruh kebudayaan asing yang negatif
-          Mampu menyaring dan menyerap nilai-nilai budaya dari luar yang positif dan memang diperlukan bagi pembaharuan dalam proses pembangunan.

d.      Pencak Silat sebagai olahraga
Pencak silat olahraga bertujuan untuk mengembangkan aspek olahraga, yaitu terampil dalam gerak efektif untuk menjamin kesehatan jasmani dan rohani yang dilandasi hasrat hidup sehat. Hal ini berarti kesadaran untuk:
-          Berlatih dan melaksanakan olahraga Pencak silat sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari
-          Selalu menyempurnakan prestasi jika latihan dan pelaksanaan olahraga tersebut berbentuk pertandingan
-          Menjunjung tinggi sportivitas.

3.      Bagaimana cara mengembangkan pencak silat di sekolah
Dalam mengembangkan pencak silat di sekolah dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya melalui kegiatan ekstrakulikuler yang diadakan di sekolah jejang SD, SMP maupun SMA. Kegiatan ekstrakulikuler ini menjadi wadah bagi siswa yang memiliki keterampilan dan potensi untuk dapat mengembangkan lebih jauh dan lebih matang lagi sehingga dapat memperoleh hasil yang diinginkan. Untuk pemula di jenjang Sekolah Dasar perlu diberikan dulu permainan dalam pencak silat guna membentukan sikap dan gerak yang sifatnya mengajarkan mereka agar  tidak takut dan menjadi tertarik untuk mempelajari keterampilan pencak silat. Permainan yang dimaksud sebagai berikut :
a.       Permainan kupu-kupu terbang kian kemari
Permainan ini menggambarkan dari posisi sikap brdiri, sikap salam, sikap memusatkan diri dalam pencak silat, caranya sebagai berikut :
-          Anak-anak lari bertebaran bebas kesana kemari
-          Anak-anak merentangkan tangan ke atas sambil berputar-putar ke kiri atau ke kanan dengan kedua kaki jinjit
-          Kedua tangan dirapatkan diatas kepala
-          Seperti sikap poin c, terus tangan  diturunkan ke depan dada seraya kepala ditundukkan seolah-olah seperti kupu-kupu yang hingap pada bunga dan menghisap madunya
-          Gerakan tersebut diatas dilakukan berulang-ulang.





b.      Permainan kereta dorong
Permainan ini untuk melatih kekuatan otot tangan  untuk gerakan pukulan secara keseluruhan, caranya sebagai berikut :
-          Siswa berpasangan dimana satu berdiri tegak posisi kangkang (A Memegang kedua kaki teman pasangannya B)
-          B dalam posisi merangkak menghadap ke depan dan kedua kakinya dipegang oleh kawannya yang berdiri (A)
-          Gerakan : A mendorong B maju sampai batas yang telah ditentukan misalnya 5 meter. Selanjutnya dilakukan secara bergantian
-          Posisi berpasangan seperti poin a, selanjutnya berlomba mendorong sampai batas yang ditentukan (8 meter)
-          Posisi seperti poin b, kemudian kedua kelompok pasangan saling berhadapan. Selanjut saling berusaha merobohkan dengan cara mengait atau menarik tangan lawanya. Bagi yang terjatuh dinyatakan kalah.

c.       Permainan putri berhias
Permainan ini untuk melatih pukulan dan tangkisan serta pola langkah yang baik, caranya sebagai berikut :
-          Langkah kaki kiri ke depan disertai dengan tangkisan depan seolah-olah putri sedang memegang cermin
-          Tangan kanan melakukan pukulan pedang samping diteruskan ke belakang seolah-olah putri mengambil sisir dan menyisir rambutnya
-          Maju kaki kanan diikuti dengann pukulan ke arah pelipis seolah-olah putri mengibaskan selendangnya
-          Kaki kiri silang maju dengan kaki semblewah seolah-olah putri sedang berfose
-          Gerakan diatas dilakukan  secara terus menerus, sampai gerakan Anak baik dan benar.











BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN
           
Pencak Silat adalah hasil budaya Indonesia untuk membela/mempertahankan eksistensi (kemandirian dan integritas manunggalnya) terhadap lingkungan/alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna peningkatan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pencak Silat sebagai hasil krida budi atau karya pengolahan akal, kehendak dan rasa yang dilandasi kesadaran akan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, terdiri dari aspek yang merupakan satu kesatuan utuh dan bulat, yakni aspek mental spiritual, beladiri, seni dan olahraga.

Pencak  Silat mengandung empat aspek. Tiap-tiap aspek Pencak Silat menggambarkan tujuan, satu sama lain merupakan satu kesatuan. Keempat aspek tersebut yang mendasari pengembangan Pencak Silat menjadi 4 tujuan, yakni : Pencak Silat sebagai pendidikan mental-spiritual siswa, Pencak Silat sebagai bela diri siswa di dunia luar sekolah, Pencak Silat sebagai seni, dan Pencak Silat sebagai olahraga.

Dalam mengembangkan pencak silat di sekolah dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya melalui kegiatan ekstrakulikuler yang diadakan di sekolah jejang SD, SMP maupun SMA. Untuk pemula di jenjang Sekolah Dasar perlu diberikan dulu permainan dalam pencak silat guna membentukan sikap dan gerak yang sifatnya mengajarkan mereka agar  tidak takut dan menjadi tertarik untuk mempelajari keterampilan pencak silat. Permainan yang dimaksud diantaranya : permainan kupu-kupu terbang kian kemari, permainan kereta dorong, dan permainan putri berhias.














DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar